Pure grunge! Pure noise! Pure shit!


      Grunge, atau lebih sering dikenal dengan sebutan Seattle Sound. Merupakan sub-genre dari alternative rock yang muncul pada akhir era 1980 di Seattle, Washington. Terinspirasi dari Punk Rock dan Heavy Metal, Grunge muncul dengan ciri-ciri musik yang kental dengan distorsi gitar elektrik, vokal yang keras hingga lirik yang berisikan tentang penolakan terhadap sistem pemrintahan maupun sosial.
           Istilah Grunge muncul pertama kali ditahun 1978 pada majalah musik asal Inggris bernama NME (New Music Express), namum pada kala itu istilah Grunge diartikan sebagai sebuah musik rock mainstream. Namun Grunge dipopulerkan dan dianggap sebagai salah satu genre musik oleh Mark Arm yang pada saat itu sebagai vokalis dari group band bernama Green River yang kemudian hari menjadi Mudhoney. Mark Arm mempopulerkan istilah Grunge melalui tulisan yang dibuat olehnya disuatu surat kabar. Dikemudian tahun Arm mengatakan, "Obviously, I didn't make grunge up. I got it from someone else. The term was already being thrown around in Australia in the mid-'80s to describe bands like King Snake Roost, The Scientists, Salamander Jim, and Beasts of Bourbon." Arm menggunakan Grunge sebagai istilah deskriptif dari genre, tapi akhirnya datang untuk menggambarkan suara hybrid punk / metal dari scene musik Seattle.
         Grunge menjadi musik yang lebih komersil dan mainstream pada awal era 1990 dengan munculnya Nirvana dengan album Nevermind, Pearl Jam dengan album Ten, Soundgarden dengan album Badmotorfinger, Alice In Chains dengan album Dirt dan Stone Tample Pilots dengan album Core. Keberhasilan dari beberapa band tersebut menjadikan Grunge sebagai genre alternative rock maupun hard rock yang populer.  
Karakteristik musik Grunge sangat spesifik mulai dari cara mengaransemen musiknya seperti penggunaan distorsi yang tinggi, fuzz, efek feedback dan tema lirik yang berupa alienasi sosial hingga apatis.  Dan yang lebih unik adalah dikenakannya pakaian lumberjack shirt (flannel) pada acara musik Grunge, mengingat pakaian yang tersebut digunakan oleh kalangan Proletar pada masa kapitalis yang direpresentasikan sebagai pakain kalangan kelas dua, filosofi tersebut memiliki kesamaan dengan filosofi yang dianut oleh musik Grunge itu sendiri yaitu "Angst" yang merupakan perlawanan terhadap kalangan Aristokrat.
           Era 1990 dapat dikatakan sebagai era milik Grunge yang dimana musik tersebut sangat mendunia dan menjadi mainstream diberbagai negara terutama Amerika Serikat, Australia dan beberapa negara bagian Eropa seperti Inggris yang ditandai dengan beberapa group band Grunge asal Seattle ini berada dalam Billboard Chart pada negara-negara tersebut. Namun, pada pertengahan era 1990 muncul pergerakan di Inggris bernama "anti-Grunge band" oleh beberapa group musik sebagai salah satu aksi perlawanan terhadap dominasi musik Grunge di Inggris melalui musik Britpop yang pada saat itu didefinisikan sebagai "youthful exuberance and desire for recognition" walupun beberapa group musik yang beraliran Britpop terinspirasi dari Grunge. Hal tersebut menjadi salah satu faktor menurunnya tingkat peminat musik Grunge setelah kematian vokalis Nirvana, Kurt Cobain. Yang dimana saat itu Kurt Cobain diaggap sebagai icon dalam musik Grunge.
Sulit untuk dikatakan apabila musik Grunge telah "mati", sebab masih ada group musik Grunge yang melanjutkan karirnya seperti Pearl Jam dan Alice In Chains yang terus mencapai keberhasilan atas albumnya. Dan disisi lain pun Grunge telah menginspirasikan  berbagai macam band yang lahir setelah era musik Grunge tersebut.

0 komentar: